cara menghitung subnet mask dengan network address :
192.168.1.5
255.255.255.192
Subnet yang tersedia dari 255.255.255.192 adalah
rumus : 2x dimana x adalah jumlah dari angka 1
192 di ubah menjadi biner = 11000000 > jumlah angka 1 ada 2
jadi 22 = 4
maksimal subnet yang dapat di gunakan adalah 4
Jumlah host
rumus : 2y-2 dimana y adalah jumlah angka dari 0
192 di ubah menjadi biner = 11000000 > jumlah angka 0 ada 6
jadi 26-2 =62
jumlah host per subnet = 62
Subnet id dan broadcast network
rumus 256 - 192 = 64
subnet id : 192.168.1.0
broadcast : 192.168.1.63
Kamis, 22 Juli 2010
Cara Menghitung Subnet Mask
Diposting oleh virnia irvianti putri di 06.04 0 komentar
Cara Mengkonversi Bilangan Decimal, Biner, Hexsa, Octal
Bilangan Desimal :
Bilangan Decimal yaitu bilangan yang menggunakan 10 angka, mulai 0 sampai 9 berturut - turut. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
Bilangan Biner :
Bilangan Biner yaitu bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.
Bilangan Oktal :
adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178
Bilangan Heksa :
Bilangan heksadesimal atau bilangan heksa, Bilangan yang terdiri dari 16 yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Jika pada decimal tertera angka 10 maka pada heksa adalah A.
Konversi Desimal Ke Biner
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 25.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 25 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. (2 dikalikan dengan angka yang mendekati angka 25 yaitu 12 dan hasilnya adalah 24, kemudian 25 dikurang 24 sisanya 1)
12 : 2 = 6 sisa 0. (2 dikalikan dengan angka yang mendekati angka 12 yaitu 6 dan hasilnya adalah 12, kemudian 12 dikurang 12 sisanya 0)
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1. (karena angka satu tidak bisa dibagi lagi dengan angka 2 maka angka satu adalah akhir dari perhitungan)
Setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas. Maka hasilnya adalah 11001
Cara Mengkonversi Bilangan Biner Ke decimal
Misalnya angka 11100
(1x24)+(1x23)+(1x22)+(0x21)+(0x20)
(16)+(8)+(4)+(0)+(0)
28
Jadi bilangan decimal dari 11100 adalah 28.
Karena bilanagan biner terdiri dari 2 angka maka setiap perkalian dikalikan 2, dan pangkat yang diberikan merupakan dari jumlah digit pada bilangan biner. Mengapa angka 2 diberi pangkat 4 karena jumlah digit pada bilangan biner terdiri dari 5 digit dan pemberian pangkat dimulai dari angka di bawah 5 yaitu 24. Jika bilangan biner terdiri dari 6 digit maka pangkat yang diberikan pada angka 2 mulai dari 25.
Cara Mengkonversi Bilangan Desimal ke Oktal
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 33. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
Jadi 41.
Cara Mengkonversi Bilangan Desimal ke Heksadesimal
Seperti biasa, langsung saja ke contoh.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 243. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3. (karena angka 3 lebih kecil dari angka 16 jadi tidak bisa di bagi lagi)
ingat, 15 diganti jadi F. Jadi 3F
Cara Mengkonversi Bilangan Biner ke Oktal
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 110111 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110 dan 111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilahan seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 67, yang merupakan bilangan oktal dari 11011.
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Contohnya 11001. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing - masing diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 011001. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah seperti tadi. Okeh?
Cara Mengkonversi Bilangan Biner ke Heksa
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 11100010 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit-bit tersebut menjadi kelompok 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110 dan 0010
Nah, coba lihat bit-bit tersebut. Konversilah bit-bit tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14 dan 0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E2.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit? Contohnya 110101? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa-apa kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 00110101.
Cara Mengkonversi Bilangan Oktal ke Desimal
Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 71. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 57.
Untuk perpangkatanan caranya sama dengan cara mengkonversi bilangan Biner ke decimal.
Cara Mengkonversi Bilangan Oktal ke Biner
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 57 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut dengan cara yang sama dengan cara mengkonversi dari decimal ke biner.
Cara Mengkonversi Bilangan Oktal ke Heksa
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan.
Diposting oleh virnia irvianti putri di 05.07 0 komentar
Minggu, 21 Februari 2010
TUGAS
1. Sebutkan Jenis dan Tipe AP wirelless LAN...
D-Link type DWL-G122
ASUS type 802.11g
Linksys type WRT54G
2. jelaskan Security pada AP wirelless LAN...
Setting Security-Mode : WPA Radius
WPA RADIUS menggunakan server RADIUS eksternal untuk melakukan
otentikasi. Untuk menggunakan mode ini, masukkan alamat IP dari server RADIUS,
beserta port nya (default adalah 1812), juga kata kunci dari server yang bersangkutan.
Sebenarnya ini sama saja dengan WPA Pre-Shared Key, hanya saja “key” di sini
diperoleh dan diproses oleh server tertentu, yaitu server RADIUS. Pembahasan tentang
server RADIUS di luar batasan modul ini, sehingga setting mode RADIUS juga tidak kita
bahas.
3. Sebutkan jenis-jenis anthena wireless LAN ...
Omnidirectional Antenna
Omni Slotted
Array Sectoral
Sectoral Waveguide
4. mengenai alat seadunet...
Seaedunet ( southeast asia education network ) adalah sebuah jaringanyang melingkupi benua asia, untuk pendidikan jarak jauh.
Seaedunet memiliki satelit internasional operator yang berada pada satelit telkom 1, chanel 3, frekuensi rx378 yang melingkupi benua asia.
Sarana yang dibutuhkan di dalam program ini adalah:
1. koneksi ke SEA EduNet dengan perangkat:
* 1 Set Parabola Mesh/Solid 10/12 feet
* 1 unit DVB Receiver
* 1 Unit PC Router
* 1 Unit software Multicast
2. perangkat Local Area Network yang menghubungkan seluruh PC yang digunakan pada program dengan seluruh server yang ada;
3. 1 Unit Web Server untuk penyimpanan materi yang dikirimkan secara multicast dengan spesifikasi minimal:
* Processor setara Intel Pentium 4
* Memori 1 Gb
* Hard Disk 250 Gb SATA
4. komputer pada laboratorium berjumlah minimal 20 unit dengan spesifikasi minimal:
* Processor setara Intel Celeron
* Memori 256 Mb
* Hard Disk 80 Gb
5. LCD Projector dan layar projector
6. Perangkat Wireless LAN yang terhubung dengan koneksi internet
7. Perangkat video converence (minimal Webcam atau Handycam yang terhubung pada PC)
8. Perangkat lunak legal, yang terinstalasi pada seluruh PC yang digunakan
* Perangkat lunak server dan aplikasinya
* Perangkat lunak untuk klien
* Perangkat lunak aplikasi perkantoran
* Perangkat lunak lainnya, sesuai dengan program yang dilaksanakan
3. Standar SDM
Sumber Daya Manusia di dalam program Pendidikan Jarak Jauh adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.
Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:
1. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;
2. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
3. memiliki keterampilan dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
4. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang Pendidikan Jarak Jauh lain untuk mengelola informasi;
5. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);
6. telah menyelesaikan diklat dalam bidang Pendidikan Jarak Jauh yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;
7. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.
Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah:
1. Dosen Pengampu/Koordinator Widyaiswara
* memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pengampu/koordinator widyaiswara;
* memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diampu
2. Dosen pelaksana/Widyaiswara
* memenuhi standar dari Ditjen Dikti/standard lain yang relevan untuk menjabat sebagai dosen pelaksana/widyaiswara;
* memiliki kemampuan untuk menerapkan Pendidikan Jarak Jauh pada mata kuliah/mata diklat yang diajarkan;
* memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan perangkat TIK di luar waktu perkuliahan/pelatihan.
3. Perancang Pemelajaran (Instructional Designer)
* pernah mengikuti pelatihan PEKERTI/AA atau pelatihan sejenis atau lulusan dari jurusan yang relevan;
* mampu merancang pemelajaran berbasis Pendidikan Jarak Jauh.
4. IT Specialist
* memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) untuk Mitra 150 dan Diploma 3 (D3) untuk Mitra 500;
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur;
* memiliki sertifikat CCNA.
5. Tutor
* memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1). dan sesuai dengan jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur;
* memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan matakuliah/diklat yang diberikan.
6. Asisten
* memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa;
* memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;
* memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2.
7. Teknisi
* memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ);
* memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa;
* memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;
* memiliki sertifikat JENI, minimal Jeni 2.
Setelah penjelasan diatas, muncur pertanyaan, apa manfaat menjadi mitra SEAMOLEC tersebut ? Dan apa yang dapat diperoleh setiap institusi melalui program kemitraan dengan SEAMOLEC ?
Secara umum, manfaat yang diperoleh dari program kemitraan adalah:
1. khusus untuk Mitra 500 dan 7000, Institusi yang tergabung akan menjadi pusat informasi mengenai program Pendidikan Jarak Jauh;
2. untuk mitra 150, institusi yang tergabung akan dapat memperluas jangkauan program-program pendidikan dan pelatihan, baik yang bersifat short course maupun yang bersifat pendidikan akademik hingga menjangkau seluruh wilayah Indonesia;
3. mitra 500 dan 7000 juga dapat menjadi tempat pendafataran untuk program PJJ, sebagai simpul atau pusat sumber belajar maupun menjadi tempat pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh P4TK melalu sistem PJJ;
4. dapat tergabung dengan SEA EduNet sehingga dapat menjalin kemitraan yang lebih erat juga dengan institusi lain di Asia Tenggara.
Pendukung seaedunet :
1. Wide : seamolec
2. Jsat : Telkom/telkomvision
3. Partner university : provide mitra
Infrastuktur Seaedunet :
Data center
1. DVB – S Transmiter
2. Server
3. Router
4. Switch
5. UD Gateway
Penerima multicast
1. DVB – S Receiver
2. Server
3. Router
4. Switch
5. UDRL (UniDirectional Link Routing )
Software Pendukung Seaedunet
XORP
Sebagai multicast routing pada penerima system seaedunet
VLC
Broadcast Viewer
Sebagai penerima video conference yang sedang berlangsung
Udpcast
Sebagai pengirim dan penerima data casting
Kegunaan system seaedunet
1.Sebagai alat pembelajaran jarak jauh.
2.Mempermudah pangiriman data yang besar dengan sekaligus ke semua titik yang terkoneksi ke seaedunet
3.Jangkauannya luas sehingga mempermudah komunikasi dalam lingkup benua asia
Diposting oleh virnia irvianti putri di 04.58 0 komentar